Cirebon – Kamis, 7 September 2017
Assalamu’alaikum, anakku sayang.
Hari ini ibu memutuskan untuk membuat aktivitas baru dalam menanti kelahiranmu, anakku sayang. Ibu ingin mencatat, menuliskan apa yang ibu alami selama Cinta ada di dalam perut ibu. Cinta? Siapa itu Cinta? Cinta adalah sebutan sayang yang ibu buat untukmu anakku. Ibu dan Ayah sepakat untuk memanggilmu dengan sebutan Cinta selama dirimu masih di dalam perut Ibu.
Cinta, Ibu dan Ayah sangat menyayangi Cinta. Kami sangat menantikan kehadiran Cinta lahir ke dunia ini. Bahkan, sebelum Cinta lahir pun Ibu dan Ayah selalu berdoa kepada Allah agar Cinta hadir di perut Ibu. Rasanya baru kemarin Ibu menangis bahagia ketika tahu bahwa di perut Ibu ada Cinta. Alhamdulillah atas segala nikmat Allah, Cinta sekarang sudah berumur 21 minggu. Alhamdulillah, betapa bersyukurnya Ibu dan Ayah kepada Allah atas kebahagiaan ini.
Cinta, kelak, ketika Cinta sudah dewasa, mungkin Cinta akan mendengar sebuah ungkapan tentang “cinta pada pandangan pertama”. Ibu pikir awalnya mungkin ungkapan itu benar adanya. Namun, setelah Cinta hadir di perut Ibu, Ibu jadi tahu bahwa kasih sayang dan cinta Ibu untuk Cinta selalu ada walau Ibu belum pernah melihat Cinta lahir sebelumnya. In syaa Allah ya anakku sayang, sebentar lagi kita akan bertemu. Sebentar lagi Ibu akan merawat Cinta dengan penuh kasih sayang. Mendidik Cinta dengan penuh kesabaran dan rasa sayang.
Cinta anakku sayang, walau Cinta belum lahir, Ibu sudah banyak sekali belajar tentang berbagai arti hidup. Menjadi seorang Ibu yang mengandung seorang anak, membuat Ibu mengerti bagaimana beratnya perjuangan seorang Ibu dalam menjaga anaknya di kandungan selama 9 bulan. Ibu jadi sadar perjuangan Zidda, Ibunya Ibu, dahulu kala mengandung Ibu ketika kecil dulu. Ibu jadi tahu, betapa kasih sayang seorang Ibu kepada anaknya memanglah tak terbatas dan akan selalu mengalir kepada anaknya sampai kelak Allah mengambil nyawa sang Ibu. Ya Cinta, sebagaimana Allah memberikan nyawa kepada seorang manusia, memberi takdir kehidupan kepada seorang manusia, Allah juga memiliki ketetapan kematian kepada Hamba Nya. Hidup dan mati adalah kehendak Allah atas segala Ciptaan Nya, karena Allah adalah Maha Pencipta. Ketika kita beriman kepada Allah, maka kita harus menerima segala kehendak Allah, Allah Maha Mengetahui segala yang terbaik bagi hamba Nya.
Kelak, Ibu juga pasti akan mengalami yang namanya kematian. Rasanya, semakin dekat hari dimana Cinta akan lahir, keluar dari perut Ibu, semakin pula Ibu menyadari bahwa mungkin saja umur Ibu sudah tidak lama lagi. Mungkin juga Allah menghendaki Ibu menemani Cinta tumbuh besar hingga akhirnya Cinta menjadi anak yang sholeh/sholehah, menikah, punya anak, dan seterusnya. Ya Cinta, seorang Ibu, ketika melahirkan anaknya, maka nyawanya adalah taruhannya. Ada banyak sekali riwayat yang menyebutkan betapa mulia dan beratnya melahirkan seorang anak dari Rahim seorang Ibu. Itulah sebabnya cinta seorang Ibu tak akan pernah bisa terbalaskan oleh anaknya. Sebagaimana Ibu yang tak akan pernah sanggup membalas cinta dan kasih sayang Zidda, dan sebagaimana pula ayah yang tak pernah sanggup membalas cinta dan kasih sayang Oma. Karena saat seorang anak dilahirkan di dunia, maka Ibunya akan mempertaruhkan segalanya, segalanya, segalanya, bahkan nyawanya, demi keselamatan anaknya, demi anaknya bisa lahir ke dunia ini. Dan Ibu juga akan melakukan itu semua, segalanya, segalanya, segalanya akan ibu perjuangkan, termasuk nyawa ibu demi Cinta lahir dengan selamat ke dunia.
Cinta, anakku sayang. Ibu berdoa, semoga Allah memberikan Ibu rezeki umur, keselamatan dan kesehatan agar bisa merawat Cinta dengan penuh kasih sayang, membimbing Cinta menjadi anak yang sholeh/shalehah yang selalu bahagia dan ceria, mendidik cinta dengan penuh kesabaran dan kasih sayang agar cinta menjadi anak yang berakhlaq mulia dan menjadi anak yang cerdas. Namun, jika Cinta tidak bisa melihat Ibu di dunia, jangan bersedih anakku. Semua yang menjadi milik Allah maka akan kembali kepada Allah. Percaya dan yakinlah, bahwa semua yang terjadi adalah kehendak Allah, dan Allah Maha Mengetahui segala yang terbaik bagi Hamba Nya. Doakan Ibu wahai anakku sayang, doakan Ibu agar Ibu selamat dari siksa kubur dan siksa api neraka. Doakan ibu agar kelak Allah memberikan syurga bagi Ibumu. Jagalah dirimu baik-baik selama di dunia anakku sayang, jadilah anak yang shaleh, anak yang taat kepada orangtua, berbaikti kepada orangtua. Jadilah anak yang semangat menuntut ilmu agama dan ilmu lainnya. Bekalilah dirimu dengan ilmu agama yang sesuai dengan Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah disertai dengan ittiba’ yang benar. Bersemangatlah dalam mencari ilmu dan mengamalkannya dengan penuh kerendahan hati. Jangan nodai dan bakar amal shalihmu dengan menunjukkannya pada orang lain. Bersemangatlah anakku dalam menjaga diri dalam kebaikan yang Allah ridhoi, semoga dengan demikian Allah memberikan hadiah tempat di syurga atas semangat dan kesabaranmu. Jangan lupa anakku, kelak hanya ada satu golongan yang selamat di hari akhir. Yaitu mereka yang menjaga dirinya sesuai dengan tuntunan Al Qur’an dan Sunnah disertai dengan ittiba’ yang benar.
Anakku sayang, semoga Allah mengabulkan segala doa-doa ibu untukmu. Ibu sangat menyayangi dan mencintaimu anakku. Semoga Allah senantiasa memberi keselamatan, kemudahan, petunjuk, kesehatan, dan kebahagiaan untukmu. Aamiin.
Wassalamu’alaikum, anakku sayang.
Ibu