Tags

, , , , , , , ,

Rumput raja adalah jenis rumput baru yang belum banyak dikenal, yang merupakan hasil persilangan antara pennisetum purpereum (rumput gajah) dengan pennisetum tydoides, rumput ini mudah ditanam, dapat tumbuh dari dataran rendah hingga dataran tinggi, menyukai tanah subur dan curah hujan yang merata sepanjang tahun. Produksi rumput ini jauh lebih tinggi dibandingkan rumput lainnya.

Pengolahan tanah

Pada prinsipnya pengolahan tanah sama seperti pengolahan rumput gajah atau rerumputan unggul lainnya yaitu:

  • Tanah dibajak/dicangkul 1-2 kali kemudian diratakan
  • Tanah dibersihkan dari sisa-sisa tanaman dan gulma
  • Pembuatan parit/lubang tanaman

Bibit tanaman

Penanaman rumput gajah dapat dilakukan dengan stek maupun sobekan rumput stek terlebih dahulu dipotong-potong sepanjang 25-30 cm atau paling sedikit terdiri dari dua mata. Sedangkan bila menggunakan sobekan rumpun anak dipilih rumpun muda yang tingginya 20-25 cm. Kebutuhan bibit per hektar dengan jarak tanam 1 x 1 m adalah sebanyak 10.000 stek atau rumpun. Waktu tanam yang baik adalah pada awal sampai pertengahan musim hujan, sehingga pada musim kemarau nanti akan tanaman sudah dalam dan cukup kuat. Pada penanaman dengan stek harus diperhatikan. Mata tunas jangan sampai terbalik karena akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Stek dapat langsung ditancapkan setengahnya ke dalam tanah dengan tegak lurus atau miring serta jarak tanam 1 x 1 m. Untuk penanaman dengan sobekan rumpun, terlebih dahulu dibuat lobang sedalam 20 cm. Pada tanah miring tanah tidak perlu diolah, cukup dibuat lubang-lubang menurut kontur tanahnya sedemikian rupa sehingga sekaligus dapat berfungsi ganda sebagai penahan erosi. Jarak tanam dalam baris untuk tanah miring dianjurkan 50 cm dan jarak antar baris adalah 1 meter.

Pemupukan

Pemupukan pertama dilakukan pada waktu pengolahan (perataan) tanah yaitu dengan menggunakan 10 ton pupuk kandang/ha, 50 kg kcl dan 50 kg sp36/ha. Pemupukan selanjutnya dilakukan setelah tiga kali pemotongan dengan dosis yang sama. Disamping pupuk-pupuk diatas, urea jga diberikan pada waktu tanaman berumur 2 minggu dan setiap selesai potong dengan dosis 50 kg/ha.

Pemeliharaan dan waktu potong

Tanaman rumput raja memerlukan pemeliharaan yang teratur untuk memperoleh hasil ayng tinggi dan pertumbuhan yang cepat. Untuk itu perlu dilakukan penyiangan terhadap gulma agar tidak terjadi persaingan. Pada waktu penyiangan perlu diadakan penggemburan tanha dan pembumbunan disekitar rumpun tanaman. Pemotongan pertama dapat dilakukan pada umur tanaman 2-3 bulan sebagai potong paksa. Hal ini bertujuan untuk menyamakan pertumbuhan dan merangsang pertumbuhan jumlah anakan. Pemotongan berikutnya dilakukan sekali setiap 6 minggu, kecuali pada waktu musim kemarah waktu potong sebaiknya diperpanjang. Tinggi pemotongan 10-15 cm dari permukaan tanah. Hindari pemotongan yang terlalu tinggi karena akan banyak sisa batang yang mengayu (keras). Dmeikian juga jangan dipotong terlalu pendek, karena akan mengurangi mata atau tunas muda yang tumbuh.

Produksi hijauan

Produksi hijauan rumput raja dibandingkan dengan rumput gajah cv, hawaii dan cv afrika dengan interval potong 6 minggu terlihat pada tabel di bawah ini:

Dari tabel disamping terlihat bahwa produksi rumput raja adalah dua kali lebih tinggi dari rumput gajah cv-hawaii, sedangkan dengan rumput gajah cv-afrika (berbunga) adalah tiga kali lebih tinggi. Dari persentase berat daun juga lebih besar, jadi lebih menguntungkan.

Kualitas/mutu hijauan

Mutu hijauahn rumput raja dibandingkan dengan gajah cv-hawaii dan gajah cv-afrika dengan interval potong 6 minggu tertera pada tabel berikut:

Dari tabel tersebut diatas, pada umumnya mutu hijauan rumput raja lebih baik dari pada rumput lainnya. Yang hampir menyerupai adalah rumput gajah cv afrika, tetapi produksi hijauan tiga kali lebih rendah dari rumput king grass.

Daya tampung

Kebutuhan ternak sapi akan hujauan segar menurut perkiraan aksar yaitu 10% dari berat badan per hari per ekor. Apabila berat seekor sapi perah 600 kg, maka kebutuhan hijauan per hari adalah 60 kg, jadi kebutuhan akan hijauan per tahun 365 x 80 kg = 21,9 ton. Berdasarkan perhitungan tersebut berarti rumput raja dapat menampung 49 ekor sapi perah / ha / tahun secara potong angkut.

  1. Pemilihan Lokasi
    • Sumber air. Suplai air diperlukan bagi daerah yang sering mengalami kemarau panjang atau apabil akan digunakan sistem penyebaran pupuk secara otomatis melalui saluran pem-buangan.
    • Kesuburan Tanah. Perlu diketahui keadaan tanah untuk diperhitungkan unsur-unsur hara, apa dan berapa banyak yang perlu ditam-bahkan. Tanah dengan pH diatas 7 sebagai tanah alkalis (basa).
    • Untuk menaikan pH tanah dapat ditam-bahkan kapur, sedangkan untuk menu-runkna pH tanah dapat digunakan pupuk yang mengandung sulfur (ZA).
    • Topografi. Rumput ini mudah ditanam dan dapat tumbuh dari dataran rendah sanpai dataran tinggi. Topografi ini penting dalam perencanaan peggunaan alat mekanisasi dan sistem penanaman rumput. Penggunaan traktor pada kemiringan tanah sampai 18 0 sudah tidak efektif lagi. Disamping itu semakin tinggi derajat kemiringan tanah semakin rendah efisiensi penggunaan pupuk dan membu-tuhkan upaya keras untuk mempertahankan kelestarian kesuburan tanah.
  1. Pentahapan Kerja
    • Pemilihan Bibit. Penggunaan bibit yang baik berarti efisiensi waktu, tenaga dan biaya serta jaminan memperoleh pertum-buhan yang baik, apabila faktor-faktor lain tidak menghambat. Stek diperoleh dari potongan batang yang cukup umur dan sehat, minimum terdiri dari 2 mata dan atau panjang 30 cm. Dapat lebih tahan lama disimpan ditempat yang sejuk.
    • Waktu Pengolahan Tanah dan Penanaman. Pertumbuhan awal sangat peka terhadap pengaruh luar, terutama keadaan air dan suhu. Pada tanah tanpa irigasi pengolahan tanah dilakukan pada musim hujan. Namun jarak yang terlam-pau lama antara akhir pengolahan dan penanaman dapat menyebabkan tanah tersebut memadat kembali.
    • Pengolahan Tanah dan Penanaman. Pengo-lahan tanah bertujuan untuk mempersiapkan media tumbuh yang opti-mum bagi suatu tanaman. Adapun urutannya sebagai berikut :
    • Pembersihan lahan. Membersihkan lahan terhadap pohon, semak belukar atau tanaman lainnya.
    • Pencangkulan/pembajakan. Bertujuan me-mecah lapisan tanah menjadi bongkahan untuk mempermudah peng-gemburan selan-jutnya. Dengan mem-balik lapisan tanah tersebut dan mem-biarkan beberapa saat, diharapkan mineralisasi bahan organik berlang-sung lebih cepat karena aktifitas micro organisme dipergiat, sehingga tanah menjadi masak. Diusahakan kedala-man pencangkulan  40 cm.
    • Penggemburan/penggaruan. Tujuan untuk menghancurkan bongkahan besar menjadi struktur yang lemah dan sekaligus membebaskan tanah dari sisa perakaran tumbuh-tumbuhan liar. Ber-samaan dengan peng-gemburan perlu dilakukan pemupukan dasar (N, P dan K) dengan kebutuhan per hektar 80 kg TSP, 60 kg KCl dan 110 kg urea. Pada tanah yang miring, peng-gemburan dilakukan menurut kontur (contour) tanahnya, hal ini untuk mem-perkecil kemungkinan erosi. Setelah itu dibiar-kan dahulu tanah tersebut  7 hari.
    • Penanaman. Pada daerah tanpa irigasi, penanaman dapat dilakukan setelah hujan pertama. Namun apabila masa istirahat selesai dan tanah sudah basah karena air, tanamkan bibit rumput Raja. Kalau menggunakan stek, pena-namannya dengan cara memasukkan  ¾ bagian dari panjang stek dengan kemiringan  30 0 atau dapat juga ditanam seperti tanaman tebu, yaitu stek dimasukkan kedalam tanah secara terlentang. Sedangkan jika bibitnya memakai pols (sobekan akar), mena-namnya seperti menanam padi, dengan kebutuhan setiap lubang 2 stek. Tujuh hari setelah penanaman, alirkan air secukupnya ke lahan tanaman tersebut dan lakukan penyulaman apabila terda-pat stek atau pols yang mati.
  1. Kebutuhan Bibit Rumput. Dianjurkan menggu-nakan jarak tanam 60 x 100 cm, sehingga perkiraan kebutuhan bibit rum-put dalam hampar tanah seluas 1 hektar sebanyak :

10.000

———- x 2 stek = 33,332 stek/hektar

0,60

Apabila rata-rata 1 kg bibit rumput = 15 stek, maka perkiraan kebutuhan bibit rumput untuk 1 ha = 2.222 kg.

    • Perawatan Rumput Raja. Perawatan dapat dilakukan dengan pendagiran dan pemupukan 3 – 4 kali per tahunnya atau pendagiran dilakukan setiap kali pemang-kasan dan atau tergantung dari kondisi daerah masing-masing. Adapun penda-giran rumput ini dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu : dengan cara membersihkan tanamanan liar, baru kemudian penggem-buran tanah disekitarnya atau langsung dilaksanakan penggemburan tanah dengan cara pencangkulan disekitar rumpun rumput dengan membalikkan tanah tersebut.
    • Pengairan Rumput. Pengairan dilakukan  7 hari setelah dilaksanakannya pemupukan. Dalam pelaksanaan ini harus diperhatikan jangan sampai kedapatan air yang menggenang sebab dapat menye-babkan kerusakan tanaman dan bahkan kematian tanaman.
    • Pemotongan (defoliasi) Rumput. Rotasi pemangkasan rumput Raja dapat dila-kukan pada umur 45 – 55 hari, namun disarankan pada umur 55 hari.